Gelora Shubuh
Oleh : {l; hyt;
Tak sedikit Saya menyaksikan dan
mendengar para pemuda yang melantunkan jargon, “Orang-orang Kafir akan takut
bila kaum muslimin shalat Shubuh-nya sama dengan shalat Jum’at-nya.”Namun, tak
sedikit pula Saya saksikan para pemuda tersebut masih “shalat Shubuh” di alam
mimpi.
Orang-orang kafir pun lari terbirit-birit saking takutnya pada mereka,
hingga memilih membayar jizyah (upeti) dan akhirnya trauma untuk mengganggu
kaum muslimin. Begitulah “realita” yang terjadi versi mimpi para pemuda
tersebut.
Mungkinkah mereka ngalindur
(mengigau) ketika mengatakan jargon di atas? Saking capeknya mengampanyekan Jihad
fi Sabili-Llah dan menyatakan perang terhadap orang kafir hingga menyusun
rencana berlarut-larut malam. Kemudian hasilnya diimplementasikan dengan
melukis pulau di atas bantal saat waktu shubuh?
Apakah telah datang wahyu bahwa ada
rukhshah bagi para aktifis muslim bahkan seorang ulama boleh untuk abai akan
pentingnya shalat Shubuh karena kesibukan mereka? Apakah karena faktor “mungkin
mereka lelah”?
mungkinkah wahyu itu datang dari
sayup-sayup adzan versi plesetan para santri kobong, yang seharusnya berbunyi Hayya
‘ala ash-Shalaah menjadi Aya oray sawah (hingga orang-orang takut ke
masjid karena ada oray/ular) bahkan ash-Shalaatu khairun min an-naum
menjadi Teu Shalat gé teu nanaon (terdengar merdu di telinga sang
pemimpi) ?!
Saudaraku se-iman dan se-‘aqiedah
bahkan sadulur salembur sasumur sadapur dan sakasur! Meski memang
penulis sendiri bukanlah pribadi yang tak pernah absen dalam menegakkan shalat
Shubuh tepat waktu di masjid. Bahkan, penulis adalah sesosok yang tergolong
“gila”dalam hal tidur –dasar pélor. Namun, tak menjadi salah bila
penulis ingin saling mengingatkan pada jiwa-jiwa yang labil. Karena jiwa terkadang
berada di puncak zenit keimanan dan terkadang pula terdampar di palung nadhir
kekufuran.
Berikut adalah coretan-coretan mengenai pentingnya arti Shubuh bagi masa
depan kaum muslimin :
Faktor pertama yang membuat khususnya para pemuda dan umumnya kaum muslimin
malas, tidak antusias dan engga peka untuk shalat Shubuh tepat waktu di
masjid ialah karena tidak tahu betapa berartinya shalat Shubuh itu. Tak ayal
pepatah Arab mengatakan, man jahila syai-an ‘aadaahu (siapa yang tidak
tahu akan sesuatu maka ia pasti memusuhinya) atau pepatah populer yang sering
Kita dengar, Tak kenal maka tak sayang.
Rasulullah shalla-Llahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik ialah shalat
Isya' dan Shubuh. Seandainya mereka tahu apa yang ada pada kedua shalat
itu, mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." [Muttafaq ‘alaih].
Syaikh Muhyiddien an-Nawawiy menuturkan : Merangkaknya adalah (sebagaimana)
merangkak balita yang bertumpu pada kedua kaki dan tangan-nya, artinya kalaulah
mereka tahu apa yang ada pada kedua shalat tersebut berupa keutamaan dan
kebaikan, kemudian mereka tidak mampu untuk mendatanginya kecuali hanya dengan
merangkak, pastilah mereka akan merangkak. [al-Minhaj : II/452]. Dan itu pun
dengan catatan : seandainya mereka (orang munafik) tahu, tahu akan keutamaan
shalat Shubuh. Oleh karenanya sebagai seorang mu’min sejati (tidak munafik),
Kita wajib tahu. {keutamaan mengenai shalat Shubuh dan tips & trik bangun
shubuh klik untuk melihat artikel terkait : }
Wahai jiwa yang merindu gelora kemenangan! Kalimah Allah tidak akan pernah
tinggi oleh mereka yang terlelap dalam tidur, terpejam mata saat panggilan
kemenangan berkumandang. Rebah dalam sayup-sayup kokok-kan ayam jantan. Andai ayam
itu mampu berkisah, ia sedang menyambut malaikat pencatat amal dari langit dan
mengucapkan selamat tinggal pada malaikat pencatat amal yang akan kembali ke
langit, kembali pada Sang Khaliq membawa hasil laporan catatan hamba-Nya.
“Sedang apa hamba-Ku saat kau tinggalkan?” tanya Sang Khaliq (sedang Dia sudah
tahu jawabannya). Maka, malaikat yang tak pernah dusta mengatakan yang
sejujurnya “Hamba-Mu aku tinggalkan dalam keadaan ............”
Wahai jiwa yang takut mata terpejam tak pernah celik kembali! Tanyakan pada
embun pagi, sedingin apa dirinya (embun) dengan hati yang telah membeku? Dan
tanyakanlah pada cacing tanah, seberapa gelap tanah yang ia huni dengan hati
yang tak percaya lagi akan guna matahari yang dulu mampu terangi sudut gelap
hati ini? Sebenci Iblis sujud pada Adam-kah, kebencian yang menyelimuti tidur
mata yang enggan dibasuh dengan air wudhu shalat Shubuh?
Sejatinya, Shubuh adalah fajar yang terbit membawa cita-cita malam hari
yang hanya berupa cika-cika (kunang-kunang). Lalu cika-cika tersebut menjelma
menjadi sebuah gelora mengiringi sinar mentari. Sinar dari sebuah cahaya,
cahaya yang hanya akan digerek dengan sebuah gelora. Gelora Shubuh.
Kuntum_khaira_ummah!
0 comments:
Post a Comment