Resume Novel" Syair-syair cinta sang Ksatria". Karya Elvandi El Faiz

Novel ini mengisahkan seorang tokoh bernama Asad yang, bertubuh kecil namun kuat, ia berprofesi sebagai pedagang di pasar Suqul Hayyath, Asad mempunyai sahabat yang sekaligus pelayannya bernama Karim. 

Asad dan Karim sering melakukan latihan pedang di maydan seorang saudagar yang pelit. Selain keahliannya dalam bermain pedang, ia juga merupakan pria yang cerdas dan bijaksana. Ia senang mengkaji filsafat. Kecerdasannya terbukti pada suatau hari. 

Suasana pasar  Suqul Hayyath ramai sebagaimana biasa  namun tiba-tiba perhatian orang-orang tertuju pada seorang pria seperti seorang pemburu dengan pakaina yang lusuh, jenggot yang panjang terlihat sekali ia jarang mandi. Ia tidak sendiri budak perempuan yang tampak lusuh juga , dan seekor anjing yang mereka bawa serta seorang gadis lusuh yang menarik kotak kayu kecil berwarna hitam  Penghuni pasar meremehkan omongan pria itu, yang memamerkan anjingnya, katanya anjing itu unik dapat melancarkan rezeki dan pelancar jodoh. Namun penghuni pasar mulai menaruh perhatian kepada anjingnya yang memang nampak unik, dengan gaya berjalannya yang aneh serta warna anjing yang belang, tidak seperti anjing-anjing lainnya.

Pria itu terus berjalan hingga sampai di tengah pasar, Majlis Al Kabir.  Ia terus membanggakan dan mengiklankan anjing kepunyaannya, katanya anjing itu merupakan titisan pemuda al kahfi, dan ia menemukannya di gua kuning, gua yang menyeramkan. Pria ini ternyata bernama Zukhruf, ia menyebutkan namanya sambil memberitahukan bahwa ia lah yang telah menjinakan anjing itu.  Semua penghuni pasar mengerumuni pria tersebut. Penghuni pasar semakin yakin akan keunikan anjing tersbut saat anjing itu mengaum seperti harimau, ini jelas-jelas keanehan yang luar biasa. Anjing itu mengaum.  Zukhruf kemudian melanjutkan taktiknya, ia melelang anjingnya dan dua orang pemuda merasa penasaran dengan keanehan anjing tersebut. Saat Zukhruf mulai melelang anjing nya. Seorang pemuda yang diantaranya adalah Asad menawar dengan tawaran yang tinggi. Namun ia ingin menguji Zukhruf dengan banyak pertanyaan dan uji coba, salah satunya unuk mengetahui keaslian totol-totol yang ada pada tubuh anjing itu. Ia menyiramkan ramuan yang ia dapat dari sahaabtnya Hajib tabib kerajaan. Dan ternyata totol-totol di anjing itu memang asli. Asad masih meragukannya. Ketika salah seorang pemuda berdebat dengan Zukhruf. Asad menyelinap ke tengah, ia mendekati kotak yang tadi diseret gadis lusuh itu. Saat ia buka nampaknya didalamnya terdapat seorang anak bertubuh kecil yang melipat tubuhnya dalam kotak. Rupanya inilah kebohongan tersembunyi. Suara auman anjing itu berasal dari budak ini. Penghuni pasar riuh kaget, merasa bodoh karena sudah dibohongi. Mereka segera menghakimi Zukhruf dengan pukulan dan saat mereka hendak menyiksa gadis lusuh yang bersama Zukhruf. Asad langsung menghadang dan bertakbir. Lalu ia berkata “Hai saudara-saudaraku, siapa yang memberi Anda hak untuk menjadi hakim”Beranikah anda semua bertanggung jawab di Padang Mahsyar jika mati nanti, Demi Allah, aku belum pernah membaca satu kitab fikih yang menetapkan hukuman mati terhadap pembohong gadungan seperti Zukhruf , siapa yang pernah membacanya, hah” . Gadis lusuh itu bernama Nayla. Dan ia mengagumi Asad.

Singkat cerita kehebatan Asad dalam berpedang tercium oleh Sultan,  diundanglah Asad ke istana. Demi melihat kehebatan Asad dalam bermain pedang, Sultan menantang Asad untuk bertanding dengan sang Emir, yang bernama Azul.  Pertandingan berlangsung sengit, Asad yang memiliki tubuh yang lebih kecil nampaknya, agak kesulitan mengahdapi Azul, namun saat baju zirahnya terlepas Asad mulai membuas, ia mengalahkan Emir Azul.

Asad dipilih menjadi pemimpin pasukan oleh Sultan, karena tekad Asad adalah ingin menciptakan takdirnya sendiri, maka ia bersemangat dengan kesempatan ini. Nayla dan Morgiana menjadi dua wanita yang mencintai Asad, namun cinta Nayla Asad tolak, karena ia tidak mencintainya, maka Karim, budak Asad, sangat senang menyambut kesempatan ini. Sementara Morgiana cintanya nampaknya semakin membesar setiap harinya.  Sempat ia menggoda Asad, namun kumandang adzan tetap menyadarkan seorang Asad.

Banyak rintangan yang Asad hadapi selama hidupnya, seperti ketika ia akan pergi ke Mesir untuk bertemu para filsuf, di perjalanan para perampok Gurun, menyerang mereka, Asad, Karim dan Nayla. Nayla diculik dan dilecehkan, Karim tak tinggal diam, ia mengejar para perampok yang membawa Nayla, sementara Asad terluka parah.  Dan ketika ia bangun ia telah berada di sebuah ruangan, dihadapannya tampak seorang wanita dengan jubah hitam, hanya kedua buah bola mata indah yang nampak.  Wanita itu segera pergi dari pandangan Asad. Asad mulai keluar dari ruangan itu setelah kekuatannya terkumpul. Dan ternyata wanita inilah yang membuat Asad terpesona dengan parasnya yang cantik bak bidadari. Setelah Asad, merasa telah dihianati oleh Morgiana ketika ia memergoki Morgiana tengah bersama dengan seorang pria di kamar Morgiana.

 Asad menempuh ujian untuk mendapatkan cinta Rossum, nama wanita cantik yang mulai mengisi hati Asad . Rossum adalah putri seorang raja.

Dan Ayahnya sangat selektif dan sangat mengekang Rossum. Karena ia benar-benar menyayangi putri nya itu. Singkat cerita Asad berhasil menarik hati Raja, dengan sifat bijak yang dimilikinya. Sehingga sempat Raja  tertarik untuk masuk islam.

Cinta Asad dan Rossum bersemi indah. Namun tanpa diketahui sang Raja. Hingga suatu saat Asad harus pergi membela tanah Nya. Dan Rossum di tinggalkan di istana Nya. Rupanya nasib buruk kembali menimpa keduanya, Rossum di culik, Ayah Rossum dibunuh. Dan Asad harus menyelamatkan Rossum.


Sempat Rossum menjadi umpan, yang menjebak Asad . Hajib, sahabat Asad menyimpan rasa cinta terhadap Rossum, dan ia bersekongkol dengan Raja Kalous. Ia menghias Rossum secantik mungkin untuk kemudian dinikahkan dengan Hajib,  Terjebaklah Asad dan ia di penjara dengan siksaan yang tidak manusiawi.

Namun Sultan di Damaskus tidak tinggal diam, ia mengerahkan pasukan untuk membantu Asad.Walau sempat dijebak oleh Emir Azul, panglima yang sangat iri kepada Asad. Tapi kebenaran telah membuktikan bahwa Asad tidak bersalah. Acara pesta dan jamuan yang dinikmati Asad hanya tipuan. Karena setelahnya Asad diperlakukan dengan sangat buruk sekali.

Rencana Allah lebih indah dari kepedihan yang Asad terima. Meskipun ia sempat menyalahkan takdir. Namun dibalik semua musibah ini ada hikmah besar yang tersimpan. Asad berhasil keluar dari penjara, dan ia menuju kerajaan Damaskus. Ia sempat bertemu dengan para perompak, Namun ia selamat, walau dalam keadaan penuh luka, karena siksaan Kamous dalam penjara nya. Ketika ia sudah lelah dan tak berdaya, nampaknya uluran tangan Allah membantunya berdiri. Ia ditolong oleh seorang bapak yang bijak yang ia temui saat perjalanannya dulu bersama Karim dan Nayla. Abul Hasan.

Ia mendapat perlakuan yang baik oleh murid Abul Hasan. Namun Asad merasa tidak puas dengan perlakuan mereka, ia ingin mereka tahu bahwa dia adalah panglima perang. Abul Hasan menyadarkan keangkuhan Asad. Tiba-tiba keesokannya ia membawa Asad ke pasar dan memperlakukan Asad bak budak belian, yang akhirnya dibeli oleh saudagar pasar. Asad pun melayani penghuni pasar . Ia merasa lelah dan marah kepada Abul Hasan. Ia diperlakukan bak hewan peliharaan yang dikuras tenaganya dan hanya diberi upah yang sedikit. Beberapa hari setelah itu Abul Hasan, membeli Asad kembali. Dan memperlakukan Asad sebagaimana biasa. Menghormati ya sebagai sesama manusia, begitu juga murid Abul Hasan. Namun Asad merasa ia diperlakukan bak seorang yang hebat. Diberi makan di meja makan. Dan perlakuan lumrah lainnya. Barulah ia tersadar bahwa  ia memang menginginkan perlakuan lebih dari manusia. Abul Hasan mengajarinya  untuk tawadhu.

Dan pada akhirnya Asad bertaubat, atas kesombongannya terhadap Allah atas kebodohannya yang hanya memepelajari filsafat tapi tidak mempelajari Al-qur’an dan tafsirnya. Kini hanya ada sang penyair, yang terus mengumandangkan syairnya untuk Rossum, dan perjalanan nya selama ini. Hajib mengetahui kabar tentang penyair ini. Ia mengerahkan pasukan untuk menyerang Asad, namun saat ia mendengar syair Asad tentang dirinya tanpa sengaja, ia pun malu dan meminta maaf pada Asad setelah ia menyerang Asad, dan ia terkena tusukan pedang Asad.

Asad kini bangkit , ia siapmenyerang Kamous dan membebaskan Rossum. Bala bantuan datang dari Damaskus. Dan kemenangan ia raih . Bunga cinta nya semakin merekah bersama Rossum, sang istri tercinta.

Kisahnya menjadi pelajaran bagi masyarakat Damaskus.

 




Share on Google Plus

Penulis : Unknown

Mari membaca artikel lainnya dibawah ini
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 comments: